Kamis, 04 Juni 2009

warga korban lumpur lapindo

Warga Korban Lumpur Lapindo Temui Megawati
Inggried Dwi W
Warga korban Lumpur Lapindo menemui Capres PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri
/

Jumat, 5 Juni 2009 | 10:26 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary

JAKARTA, KOMPAS.com — Belasan warga Porong, Sidoarjo, korban luapan lumpur Lapindo, menemui capres PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Jumat (5/6).

Warga yang terdiri dari ibu-ibu, pemuda-pemudi, dan anak-anak itu tiba sekitar pukul 09.45 didampingi Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Berry Nahdian Furqon.
www.kompas.com

Kedatangan mereka untuk meminta komitmen para calon pemimpin bangsa mengenai penyelesaian kasus yang telah berlangsung selama 3 tahun. "Kami ingin minta komitmen para capres-cawapres untuk penanganan lumpur Lapindo," kata Berry, sebelum menemui Megawati.

Warga datang dengan membawa kotak kayu berwarna coklat. Kotak tersebut, menurut keterangan Berry, berisi surat-surat yang merupakan corat-coret dari anak-anak korban lumpur Lapindo. Saat berita ini diturunkan, para warga tersebut sudah memasuki kediaman Mega dan diterima oleh Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut.

Jumat, 01 Mei 2009

http://www.blogger.com/post-create.do

KOMPAS.com Bola Entertainment Tekno Otomotif Forum Kompasiana Images Mobile Cetak KompasTV ePaper Pemilu PasangIklan GramediaShop HomeNasionalRegionalInternasional
NewsTokohFeatureUnikMegapolitan
Pariwisata & KulinerKehidupanJakarta ToniteKota ToeaCrime StoryNewsBisnis & Keuangan
EkonomiFiskal & MoneterSaham & ValasAnalisisKolomTokohKompas 100 Marketing CasesKesehatan
AlternatifSeksologiHealth InfoPsikologiKesehatan PriaMedisKolom Dr. LoveOlahraga
RacingTenisOthersSepakbolaBulutangkisSport SelebPerempuan
Ibu dan AnakEtalaseCantik & SehatKarirPriaBerandaTrenDapurProperti
PerumahanApartemenInteriorKonstruksiTaman & TanamanTipsIklan BarisNewsArsitekturSains
KonservasiGlobal WarmingUmumAstronomiArkeologiBiologiLabSerbaWow!!FenomenaTravel
NewsTravel StoryFood StoryJalansutraPetualangTravel TipsGaleriDirektoriOase
JedaPadamu NegeriPuisikuCeritakuMata AirNovelCakrawalaMuasalResensiEdukasi
NewsSosok & ProfilBeasiswaPanduan StudiAgenda Pendidikan
SumateraJawaKalimantanSulawesiBali Nusa TenggaraMaluku PapuaSurat PembacaArchiveWhat's New/Home/Regional/Sulawesi
Tempat Peristirahatan Soeharto "Disulap" Jadi Kampus II Unhas
/
Artikel Terkait:
Setelah Jadi Capres, Kalla Pulang Kampung

Sabtu, 2 Mei 2009 | 10:08 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Suhartono


GOWA, KOMPAS.com — Areal bekas pabrik kertas Gowa yang juga pernah dijadikan lapangan golf dan tempat berisitrahatnya keluarga mantan Presiden Soeharto di Jalan Borongro E, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, kini "disulap" menjadi kampus bernuansa alam sebagai Kampus II Fakultas Teknik Universitas Hassanudin, Sulsel.

Kompleks pendidikan teknik yang akan dibangun seperti kompleks kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat, itu, Sabtu (2/5) siang waktu setempat akan diresmikan pencanangan pembangunannya oleh Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla.

Kampus yang pembangunannya didanai oleh bantuan ODA Pemerintah Jepang senilai 7,801 juta yen melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) itu akan diselesaikan pada September tahun 2013 mendatang.

Dana bantuan Jepang mulai dikucurkan mulai April 2007 lalu. Pembangunan Kampus II Fakultas Teknik Unhas di Gowa dengan rancangan kampus bernuansa alam mencapai sekitar 40 hektar.

Areal kampus yang tengah dibangun itu berlokasi di areal bekas pabrik bubur kertas (pulp paper) yang pernah dimiliki mantan Presiden Soeharto, yang kemudian dikelola oleh putranya Tommy Soeharto. Areal pabrik berikut lapangan golf ini disebut-sebut "diambilalih oleh negara karena masalah utang.

Lapangan golf dan bangunan tempat peristirahatan keluarga Soeharto itu sudah tidak dipakai lagi. Sebagian lapangan golfnya kini berubah menjadi kebun singkong yang ditanami oleh para penduduk.

Dari sejumlah gedung peninggalan Soeharto itu, kini hanya disisakan satu gedung rektorat yang dulunya digunakan sebagai pusat administrasi pabrik kertas Gowa. Adapun tiga gedung bekas pabrik juga akan dibongkar, termasuk rumah yang digunakan keluarga Soeharto menginap.

Pabrik kertas Gowa tercatat sudah hampir 12 tahun tidak lagi berfungsi sejak Soeharto lengser keprabon selama 32 tahun lamanya.



Akses http://m.kompas.com dimana saja melalui ponsel, Blackberry atau iPhone Anda.
Share on Facebook - Beri Rating Artikel - ---------- Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang A A A Ada 0 Komentar Untuk Artikel Ini. Posting komentar Anda
Posting komentar anda
NamaEmailKomentar Security Code Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Berita Terkini Terpopuler
Tempat Peristirahatan Soeharto "Disul...
Peserta WOC Di-"scan"
Caleg Wanita Gantung Diri
KPUD Pangkajene Kepulauan Membantah Gelemb...
Suara Menggelembung, Rekapitulasi KPU Pang...
Saksi: Sisno Anjurkan Pemberitaan Dilapork...
Foto Bugil FT Ternyata Rekayasa
Siswi Cantik Berpose Bugil Tak Boleh Ikut ...
Pendeta dan Istrinya Tewas Dibunuh
Palajar SMA Bergabung Rombongan Penjambret
Peserta WOC Di-"scan"

6

Rubrik: Nasional Regional Internasional Megapolitan Bisnis & Keuangan Kesehatan Olahraga Perempuan Properti Sains Travel Otomotif Pilkada Oase mp-ws-03
| About Kompas.com | Info iklan | Privacy policy | Terms of use| Karir | Contact Us |
© 2008 - 2009 KOMPAS.com — All rights reserved
www.kompas.com